+ Menggambar
Bangunan Sipil +
DI
SUSUN OLEH :
1.
M. Miftahul Huda {
07151025 }
2.
M. Ridho Rifana {
07151027 }
3.
Nanda Putri L {
07151029 }
TEKNIK
SIPIL 2015
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga dengan makalah ini
dapat di gunakan sebagai acuan untuk bahan pembelajaran, petunjuk maupun
pedoman bagi para pembaca dalam profesi bidang teknik sipil.
Harapan kami makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki
kesalahan dalam bentuk maupun isi dari makalah ini sehingga kedepannya dapat
lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan
karena pengalaman yang kami miliki masih sangat kurang. Oleh karena itu, kami
haraplan bagi para pembaca untuk memberi masukkan-masukkan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini
Balikpapan, 22 September 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………..….1
Daftar Isi……………………………………………………………………..……..2
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………...…….3
1.1 Latar Belakang………………………………………………..…… 3
1.2 Rumusan Masalah…………………………………..………………6
1.3 Tujuan………………………………………………………..…….. 6
1.4 Manfaat………………………………………………………..…… 6
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………...…………….. 7
BAB III PENUTUP……………………………………………….……………… 11
3.1 Kesimpulan………………………………………………………… 11
3.2 Saran………………………………………………….……………. 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.
1 Latar Belakang
Sejarah perkembangan
jalan raya yang pada mulanya dari berupa bekas
jejak berubah menjadi jalan raya modern. Jalan dibuat karena manusia
perlu bergerak dan berpindah-pindah dari
suatu tempat ketempat lain untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Jejak
jalan tersebut berfungsi sebgai penuntun
arah dan menjadikan jejak jalan semakin melebar dikarenakan sering berpindah-pindahnya mereka. Kemudian kurang
lebih 5000 tahun yang lalu, manusia hidup berkelompok, untuk keperluan tukar
menukar barang pokok mereka mulai menggunakan jalur jalan secara tetap yang berfungsi sebagai jalan
prasarana sosial dan ekonomi. Dari sejarah perkembangan peradaban manusia dan
dari berbagai penemuan para pakar transportasi tentang sejarah perkembangan jalan
dapatlah diketahui bahwa :
1. Jalan pertama yang menggunakan 3500 SM.
Penemuan ini perkerasan ditemukan didaerah Mesopotamia dipandang sebagai awal
dari sejarah keberadaan jalan raya.
2. Konstruksi jalan yang terdiri dari tanah asli
dilapisi dengan batu kapur dan ditutup dengan batu bata ditemukan diantara
Babilonia hingga Mesir yang diperkirakan dibangun 2500-2568 SM oleh raja Cheope
yang berfungsi untuk mengangkut batu-batu besar dalam membangun Great Pyramid.
3. Permukan jalan yang diperkeras dari batu batuan
ini ditemukan dipulau Crate (Kereta) Yunani yang dibuat kurang lebih 1500 SM.
4. Di wilayah Babilonia ditemukan permukaan jalan
yang dibuat berlapis-lapis yaitu dari lapisan tanah dasar yang diatasnya
disusun lapisan batu-batu besar, batu
beronjol dicampur mortar, batu kerikil dan kemudian ditutup dengan batu Plat.
Menuju jalan modern pada masa Kekaisaran Romawi yang mengalami kejayaan dalam
membangun jalan pada tahun 753- 476 SM. Hal tersebut berdasarkan atas berbagai penemuan antara
lain :
Ø Penemuan danau aspal Trinidad oleh Sir Walter
Religh Tahun 1595, dimana dengan bahan temuan tersebut dapat dipergunakan untuk
memperkeras lapisan permukaan jalan.
Ø Pierre Marie Jereme Tresaquet dari Perancis
memperkenalkan konstruksi jalan dari batu pecah pada periode th 1718-1796.
Ø Metode
perinsip desak diperkenalkan oleh orang Scotlandia yaitu pada tahun 1790 yaitu
Thomas Telford, yaitu suatu konstruksi perkerasan jalan yang dibuat menurut
jembatan lengkung dari batu belah, serta menambahkan susunan batu.
Ø Tahun
1815 Jhon london Mc adams memperkenakan prinsip tumpang tindih atau konstruksi
Makadam.Penemuan mesin penggilas (stom roller) ditemukan th 1860 oleh Lemoine
Klasifikasi Jalan Raya
Klasifikasi jalan atau hirarki jalan adalah
pengelompokan jalan berdasarkan fungsi jalan, berdasarkan administrasi
pemerintahan dan berdasarkan muatan sumbu yang menyangkut dimensi dan berat
kendaraan. Penentuan klasifikasi jalan terkait dengan besarnya volume lalu
lintas yang menggunakan jalan tersebut,
besarnya kapasitas jalan, keekonomian dari jalan tersebut serta
pembiayaan pembangunan dan perawatan
jalan. Jalan umum menurut fungsinya di Indonesia dikelompokkan ke dalam jalan
arteri, jalan kolektor, jalan lokal, dan jalan lingkungan. Klasifikasi
fungsional
seperti ini diangkat dari klasifikasi di
Amerika Serikat dan Canada. Di atas arteri masih ada Freeway dan Highway.
Klasifikasi jalan fungsional di Indonesia berdasarkan peraturan perundangan
yang berlaku adalah:
Ø Jalan arteri, merupakan jalan umum yang
berfungsi melayani angkutan utama dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan
rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk
(akses) dibatasi secara berdaya guna.
Ø Jalan kolektor, merupakan jalan umum yang
berfungsi melayani angkutan pengumpul
atau pembagi dengan ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang,
dan jumlah jalan masuk dibatasi.
Ø Jalan lokal, merupakan jalan umum yang
berfungsi melayani angkutan setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat,
kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah
jalan masuk tidak dibatasi.
Jalan lingkungan, merupakan jalan umum yang
berfungsi melayani angkutan lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat, dan
kecepatan rata-rata rendah. Pengelompokan jalan dimaksudkan untuk mewujudkan
kepastian hukum penyelenggaraan jalan
sesuai dengan kewenangan Pemerintah dan pemerintah daerah. Jalan umum menurut statusnya
dikelompokkan ke dalam jalan nasional,
jalan provinsi, jalan kabupaten, jalan kota, dan jalan desa.
Ø Jalan nasional, merupakan jalan arteri dan
jalan kolektor dalam sistem jaringan
jalan primer yang menghubungkan antaribukota provinsi, dan jalan strategis
nasional, serta jalan tol.
Ø Jalan provinsi, merupakan jalan kolektor dalam
sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan ibukota provinsi dengan ibukota
kabupaten/kota, atau antaribukota kabupaten/kota, dan jalan strategis provinsi.
Ø Jalan kabupaten, merupakan jalan lokal dalam sistem
jaringan jalan primer yang tidak termasuk jalan yang menghubungkan ibukota
kabupaten dengan ibukota kecamatan, antaribukota kecamatan, ibukota kabupaten
dengan pusat kegiatan lokal, antarpusat kegiatan lokal, serta jalan umum dalam
sistem jaringan jalan sekunder dalam wilayah kabupaten, dan jalan strategis
kabupaten.
Ø Jalan kota, adalah jalan umum dalam sistem
jaringan jalan sekunder yang menghubungkan antarpusat pelayanan dalam kota,
menghubungkan pusat pelayanan dengan
persil, menghubungkan antarpersil, serta menghubungkan antarpusat permukiman
yang berada di dalam kota.
Ø Jalan desa, merupakan jalan umum yang
menghubungkan kawasan dan/atau antarpermukiman di dalam desa, serta jalan
lingkungan.
Klasifikasi berdasarkan muatan sumbu
Distribusi beban muatan sumbu ke badan jalan Untuk keperluan pengaturan
penggunaan dan pemenuhan kebutuhan angkutan, jalan dibagi dalam beberapa kelas
yang didasarkan pada kebutuhan transportasi, pemilihan moda secara tepat dengan
mempertimbangkan keunggulan karakteristik masing-masing moda, perkembangan
teknologi kendaraan bermotor, muatan sumbu terberat kendaraan bermotor serta
konstruksi jalan. Pengelompokkan jalan
menurut muatan sumbu yang disebut juga kelas jalan, terdiri dari:
Ø Jalan Kelas I, yaitu jalan arteri yang dapat
dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi
2.500 milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 18.000 milimeter, dan muatan
sumbu terberat yang diizinkan lebih besar dari 10 ton, yang saat ini masih
belum digunakan di Indonesia, namun sudah mulai dikembangkan diberbagai negara
maju seperti di Prancis telah mencapai muatan sumbu terberat sebesar 13 ton.
Ø Jalan Kelas II, yaitu jalan arteri yang dapat
dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi
2.500 milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 18.000 milimeter, dan muatan
sumbu terberat yang diizinkan 10 ton, jalan kelas ini merupakan jalan yang
sesuai untuk angkutan peti kemas.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat kami analisa
diantaranya yaitu;
1. Apa
yang di maksud dari Jalan Raya?
2. Apa
peranan dari Jalan Raya?
3. Apa
Manfaat dan fungsi dari Jalan Raya?
1.1
Tujuan
Tujuan dari Makalah ini adalah untuk berikan pengertian serta
penjelasan tentang :
v Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Jalan
Raya?
v Untuk mengetahui peranan Jalan Raya?
v Untuk mengetahui sistem dan fungsi Jalan
Raya?
1.2
Manfaat
·
Untuk memberikan pemahaman
kepada mahasiswa tentang konstruksi Jalan Raya di bidang Teknik Sipil.
·
Memberikan pengetahuan
tentang fungsi
dan sistem Jalan Raya di bidang Teknik Sipil.
BAB II
PEMBAHASAN
Pada dasarnya
pembangunan Jalan Raya adalah proses
pembukaan ruangan lalu lintas yang mengatasi berbagai rintangan geografi.
Proses ini melibatkan pengalihan muka bumi, pembangunan jembatan dan terowong,
bahkan juga pengalihan tumbuh-tumbuhan. (Ini mungkin melibatkan penebasan
hutan). Berbagai jenis mesin pembangun jalan akan digunakan untuk proses ini. Jalan raya ialah jalur-jalur diatas
permukaan bumi yang sengaja dibuat oleh manusia dengan ukuran, konstruksi dan
bentuk tertentu sehingga dapat dipakai sebagai jalur lalulintas orang, hewan
dan kendaraan.
Muka bumi
harus diuji untuk melihat kemampuannya untuk menampung beban kendaraan.
Berikutnya, jika perlu, tanah yang lembut akan diganti dengan tanah yang lebih
keras. Lapisan tanah ini akan menjadi lapisan dasar. Seterusnya di atas
lapisan dasar ini akan dilapisi dengan satu lapisan lagi yang disebut lapisan
permukaan. Biasanya lapisan permukaan dibuat dengan aspal ataupun semen.
Pengaliran air
merupakan salah satu faktor yang harus diperhitungkan dalam pembangunan jalan
raya. Air yang berkumpul di permukaan jalan raya setelah hujan tidak hanya
membahayakan pengguna jalan raya, malahan akan mengikis dan merusakkan struktur
jalan raya. Karena itu permukaan jalan raya sebenarnya tidak betul-betul rata,
sebaliknya mempunyai landaian yang berarah ke selokan di pinggir jalan. Dengan
demikian, air hujan akan mengalir kembali ke selokan.
Setelah itu retroflektor
dipasang di tempat-tempat yang berbahaya seperti belokan yang tajam. Di
permukaan jalan mungkin juga akan diletakkan "mata kucing", yakni
sejenis benda bersinar seperti batu yang "ditanamkan" di permukaan
jalan raya. Fungsinya adalah untuk menandakan batas lintasan.
Jalan raya di indonesia pada umumnya menggunakan jalan aspal,
bagaimanakah cara membuat jalan aspal?. Berikut urutan kerja pembuatan jalan
aspal beserta alat-alat berat dan kegunaanya.pembersihan dan perataan lahan :
1. Sebelum
jalan raya dibangun,
lahan dibersihkan dahulu dari sampah maupun pepohonan kemudian diratakan.
2.
Pembersihan
dan perataan lahan, untuk
membersihkan lahan dan menggali maupun mengurug tanah dengan alat excavator
3.
Setelah lahan dibersihkan kemudian
dilakukan pekerjaan perataan tanah dengan menggunakan alat bulldozer, untuk memindahkan tanah bekas
galian maka digunakan dump truk
4.
Penghamparan
material pondasi bawah, penghamparan
material pondasi bawah berupa batu kali menggunakan alat transportasi dump truk
kemudian diratakan dan dipadatkan dengan menggunakan alat tandem roller. Pekerjaan
perataan dengan tandem roller di lakukan lagi pada saat penghamparan lapis
pondasi atas, dan lapir permukaan. Pada saat penghamparan material pondasi
dilakukan pekerjaan pengukuran elevasi urugan dengan alat teodolit dan
perlengkapanya.
5.
Penghamparan
lapis aspal, setelah
lapisan pondasi bawah selesai dikerjakan, proses selanjutnya adalah
penghamparan aspal yang sebelumya sudah dipanaskan terlebih dahulu sehingga
mencair. Untuk menghamparkan aspal digunakan alat asphalt finisher
6.
Asphalt finisher, setelah aspal berhasil dihamparkan dengan elevasi jalan raya yang sudah diukur menggunakan theodolit sesuai perencanaan pekerjaan selanjutnya adalah pemadatan dengan buldozer hingga memenuhi kepadatan dan elevasi yang direncanakan pekerjaan selanjutnya adalah finishing pemadatan dan perataan jalan raya dengan alat peneumatic roller
Asphalt finisher, setelah aspal berhasil dihamparkan dengan elevasi jalan raya yang sudah diukur menggunakan theodolit sesuai perencanaan pekerjaan selanjutnya adalah pemadatan dengan buldozer hingga memenuhi kepadatan dan elevasi yang direncanakan pekerjaan selanjutnya adalah finishing pemadatan dan perataan jalan raya dengan alat peneumatic roller
7. Peneumatic
roller, jalan raya sudah jadi dengan
konstruksi sebagai berikut:
Macam-macam Jalan :
a.
Jalan menurut jenis angkutannya
b.
Lalulintas air yaitu
transportasi yang dilakukan melalui air(sungai, danau dan laut) dengan
menggunakan kendaraan perahu, kapal dsb.
c.
Lalulintas darat yaitu
transportasi yang dilakukan melalui darat dengan menggunakan jenis angkutan,
gerobak, kendaraan bermotor dsb.
d.
Lalulintas udara yaitu
transportasi yang dilakukan melalui udara dengan menggunakan pesawat dsb.
e.
Macam jalan darat menurut
kepentingannya:
i.
Jalan ladang/jalan kuda yaitu
hanya untuk lalulintas pejalan kaki dan hewan penarik
ii.
Jalan setapak/jalan kampung
yaitu jalur jalan yang dapat dilalui oleh alat angkut berbobot ringan, misal
gerobak dll
iii.
Jalan besar/jalan raya yaitu
jalur yang menghubungkan antar kota, antar daerah dengan menggunakan alat
angkutan dengan kepadatan lalulintas ringan, sedang, padat dan sangat padat.
f.
Macam jalan raya menurut
konstruksinya
Ø
Jalan tanah yaitu jalur yang belum memiliki lapisan perkerasan, lapisan pondasi dan lapisan bidang permukaan. Dalam pembuatan jalan ini di Indonesia perlu mempertimbangkan penyusutan sebagai berikut :
Jalan tanah yaitu jalur yang belum memiliki lapisan perkerasan, lapisan pondasi dan lapisan bidang permukaan. Dalam pembuatan jalan ini di Indonesia perlu mempertimbangkan penyusutan sebagai berikut :
Ø
Jalan kerikil/jalan batu pecah yaitu jalur jalan yang telah memiliki lapisan perkerasan, yang terdiri dari :
Jalan kerikil/jalan batu pecah yaitu jalur jalan yang telah memiliki lapisan perkerasan, yang terdiri dari :
Ø
Jalan yang diaspal yaitu jalur jalan batu kerikil yang dilapisi aspal, penimbunan tanah ke arah lebar diambil penyusutan yang terjadi di kanan dan di kiri masing-masing satu penimbunan ke arah yang tinggi penyusutan yang terjadi.
Jalan yang diaspal yaitu jalur jalan batu kerikil yang dilapisi aspal, penimbunan tanah ke arah lebar diambil penyusutan yang terjadi di kanan dan di kiri masing-masing satu penimbunan ke arah yang tinggi penyusutan yang terjadi.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Jalan dibuat karena manusia perlu
bergerak dan berpindah-pindah dari suatu tempat ketempat lain untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Jejak jalan tersebut berfungsi
sebgai penuntun arah dan menjadikan
jejak jalan semakin melebar dikarenakan sering
berpindah-pindahnya manusia pada waktu itu. Kemudian kurang lebih 5000
tahun yang lalu, manusia hidup berkelompok, untuk keperluan tukar menukar
barang pokok mereka mulai menggunakan jalur
jalan secara tetap yang berfungsi sebagai jalan prasarana sosial dan
ekonomi.Jalan merupakan sebuah sarana transportasi menuju sebuah tempat tujuan,sehingga
mempermudah dalam hal sosialisasi dan ekonomi. Dengan perkembangan
penemuan-penemuan dari para peneliti, sehingga di bangunlah jalan raya sampai
sekarang, karena strukturnya keras, kuat dan lebih halus.
3.2
Saran
Saran
terhadap makalah ini adalah sekiranya dapat memberikan masukan dan kritik demi
kesempurnaan makalah ini agar dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan masyarakat
tentang konstruksi Jalan Raya terutama di bidang teknik sipil.