Selasa, 03 November 2015

Permasalahan Ekonomi Akibat Meningkatnya Inflasi dan Dampak Lingkungan

Poster. MEA
       Berbicara tentang ekonomi kini kita telah mengetahui bahkan merasakan dari dampak perkembangan ekonomi yang ada di Indonesia. Bahwa pertumbuhan ekonomi saat ini semakin buruk akibat adanya persaingan birokrasi antar Negara yang semakin maju, dan Indonesia kini memasuki peringkat ke 120 Negara dalam menjalankan bisnis birokrasi. Apalagi dengan merusutnya harga rupiah yang mebuat perekonomian Indonesia memburuk, sehingga masyarakat merasakan dampaknya yang kini harga kebutuhan sembako menjadi naik dengan drastis. Harga 1 US Dollar kini mencapai Rp 13.600, dengan begini pemerintah harus meminimalisir pembelian produk-produk luar negeri, dan lebih memanfaatkan penggunaan produk-produk dalam negeri dengan begitu pemerintah dapat meningkatkan APBN negara. Indonesia perlu sebuah pergerakan dalam pembangunan ekonomi ini, kususnya di provinsi Kalimantan.
            Balikpapan sendiri merupakan bagian dari wilayah Provinsi Kalimantan Timur dengan luas daratan sebesar 503,3 km2. Kita ketahui kota Balikpapan terkenal dengan “Kota Minyak”, dengan perkembangan industri ini kota Balikpapan memiliki anggaran yang begitu besar namun menurun di tahun 2009 karena minyak bumi semakin langka akibat pengeboran secara besar-besaran dengan menjadikan anggaran kota Balikpapan menurun dari kelangkaaan ini. Di tambah lagi dengan tingginya inflasi menjadi permasalahan makro ekonomi dan hal ini menjadikan kota Balikpapan menjadi kota dengan biaya hidup tinggi. Tingginya inflasi di Kota Balikpapan disebabkan oleh pendapatan masyarakat yang cukup tinggi yang berpengaruh pada tingginya daya beli. Selain itu infrastruktur yang kurang memadai juga menjadi penyebab tingginya harga barang di Kota Balikpapan. Apalagi sekitar 90 persen barang di Kota Balikpapan berasal dari luar daerah, seperti dari Jawa Timur dan Sulawesi. Menurut Eca International (2011) Balikpapan masuk katagori kota mahal No 187 dunia dan 34 Asia di bawah Jakarta dan Surabaya dari 400 kota termahal dunia. Pengangguran, kemiskinan, dan inflasi tinggi, ini  menunjukkan bahwa pembangunan kota Balikpapan belum berkualitas.
          Berbicara mengenai permasalahan lingkungan yang ada di Kalimantan dan juga kini ada bermacam factor dan perlu penanganan seperti yang kita ketahui permasalahan sampah. Permasalahan sampah hingga kini belum juga terselesaikan tapi masih bisa di minimalisirkan jika tidak penimbunan sampah akan terus menumpuk bahkan juga menggunung. Faktor sampah ini juga berasal dari barang-barang penggunaan jual beli. Setiap hari kita selalu menghasilkan sampah, nah dengan permasalahan-permasalahan ini perlu adanya pendauran (recycle) yang besar untuk sampah-sampah ini sehinggga bisa menghasilkan komoditas dan juga pengurangan yang optimal. Barang-barang yg di hasilkan pun bisa menjadi harga jual yang tinggi sehingga dapat menambah nilai harga rupiah yang sekarang menurun. Selain Sampah, kabut asap yang kini melanda Kalimantan dan juga Sumatera pun masih menjadi permasalahan yang belum juga terselesaikan. Kenakalan yang di akibatkan perusahan dalam mengembangkan investasinya meninggalkan dampak yang sangat parah bagi alam dan juga masyarakat selain hilangnya hutan yang hijau sejuk, menjadi sebuah penyakit yang bisa menimbulkan kematian. Pergerakan yang dilakukan pemerintah masih belum cukup dalam menyelesaikan permasalahan ini karna pemerintah tidak hanya menyelesaikan dari satu sisi tapi juga dampak dari permasalahan ini pemerintah juga harus  bertindak. Penyelesaian bisa dengan melakukan hujan buatan demi meminimalkan pengaruh asap yang melanda provinsi Kalimantan dan juga Sumatera ataupun dengan mengirimkan bantuan dana untuk kesehatan masyarakat tersebut.

            Permasalahan-permasalahan dari msalah inflasi dan lingkungan ini sebenarnya datang dari tindakan tindakan yang tidak sadar dari ulah kita sendiri dan perlu pengoreksian dalam permasalahan ini sehingga masalah yang di timbulkan mampu menghasilkan penyelesaian yang berkualitas. Seperti permasalahan yang kita ambil dari dampak inflasi di atas perlu adanya pembukaan lapangan pekerjaan yang luas bagi pengangguran sehingga menambah SDM yang berkualitas meskipun kemampuan pendidikan yang lemah. Melakukan sosialisasi-sosialisasi mengenai pembangunan ekonomi ASEAN agar masyarakat siap dalam menghadapi krisis moneter. Dan lapangan-lapangan pekerjaan yang di buat mampu menambah pendapatan negara, dengan memanfaatkan produk-produk dalam negeri sehingga mengurangi penggunaan produk-produk luar negeri, banggakan negeri dengan menggunakan produk-produk dalam negeri.
                                                               
Video ini Semoga Bermanfaat bagi anda
    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar